Gunungkidul saat ini sangat dikenal sebagai daerah Obyek Wisata yang cukup menarik, maka dari itu banyak sekali wisatawan lokal maupun luar daerah yang juga banyak mengunjungi obyek wisata yang ada di daerah Gunungkidul. Goa Gilap yang terletak di Padukuhan Klumpit, Desa Kenteng, Kecamatan Ponjong adalah salah satu obyek wisata yang dapat dikatakan terpendam, karena tempat wisata satu ini belum banyak diketahui oleh warga yang ada di indonesia secara meluas .

Salah satu penyebab tempat wisata Goa Gilap yang ada di Padukuhan Klumpit, Desa Kenteng, Kecamatan Ponjong ini tidak terkenal atau tidak tranding, mungkin salah satu penyebab utamanya adalah karena tenpat wisata Goa Gilap ini, terletak di kawasan yang sangat jauh sekali dari jalan aspal dan akses jalan menuju ke tempat ini masih tergolong sulit. kemudian daripada itu penyebab yang lainnya mungkin karena Pemerintah dari daerah setempat tidak begitu memperhatikan kawasan ini, padahal jika dilihat dari segi alam di kawasan Goa Gilap ini cukup menarik, karena Wisata GOA GILAP ini memiliki keindahan antara lain:
- Pemandangan dari luar Goa cukup indah,
- Dalam Goa bebatuan yang masih asli dan menawan,
- Di dalam Goa tersaji ornament-ornament bebatuan berupa stalagmit dan stalagsit dengan bentuk beraneka macam dan di dukung dengan adanya aliran air sungai bawah tanah dan telah disediakan lampu penerangan,
- Di atas bukit ada pemandangan proses menaikan air bawah tanah yang dibangun dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) dana APBN,
- Kera Ekor Panjang yang menambah keidahan suasana,
- Pemandu Wisata di Padukuhan Klumpit tersedia.
Akan tetapi jalan menuju ke lokasi wisata belum terbangun/di keraskan, mudah-mudahan Pemerintah segera memperhatikan. Berikut ini adalah salah satu contoh suasana yang ada didalam Goa Gilap, ada beberapa gambar yang saya ambil dari referensi website yang saya baca, yang membahas tentang kawasan Goa Gilap Kenteng ini. Pada gambar tersebut adalah wujud dari stalagmit dan stalagsit yang ada didalam Goa Gilap, konon menurut cerita warga setempat Goa ini adalah peninggalan Hanoman si Raja Kera Putih dan Dewi Sinta, seperti yang ada pada cerita Pewayangan pada zaman dahulu kala. Pemandu wisata Goa Song Gilap, Joko Wastiyo mengatakan, keistimewaan Goa Song Gilap dibanding goa lainnya yakni adanya istana ornamen di dalam goa. Di istana ornamen itu ada banyak batu berbentuk mirip jamur dan bunga teratai. "Menuju ke istana ornamen itu membutuhkan waktu selama 2 jam dari mulut goa. Jalur untuk menuju ke istana ornamen itu melewati aliran sungai. Kedalamannya pun beragam, ada yang setinggi mata kaki, lutut orang dewasa, hingga setengah badan orang dewasa," kata Joko. Menurut dia dengan perjalanan yang cukup lama, pengunjung tidak perlu takut. Sebab, pengelola sudah menyediakan pemandu yang berpengalaman memasuki goa. Saat sampai di istana ornamen, pengunjung pun diimbau untuk tidak menyentuh bebatuan meski sangat cantik dan menarik perhatian. "Ornamen itu tumbuh, kalau disentuh tangan manusia bisa menghambat perkembangannya," ujar Joko saat dihubungi Senin (5/8/2019). Pengunjung pun tidak bisa setiap hari mengunjungi Goa Song Gilap. Sebab, sungai ini akan bertambah vokumenya saat musim hujan. Seperti goa pada umumnya, untuk menikmati keindahannya, wisata ini dijual per paket sebesar Rp 750.000 untuk 5 orang. "Musim hujan kami belum berani mengajak masuk wisatawan, karena volume air sungai bertambah," ucap Joko. Dia mengatakan, Wisata Goa Song Gilap ini memang belum terlalu ramai dikunjungi wisatawan. Per bulannya bisa dihitung memakai jari. Permasalahan lainnya adalah masalah jaringan internet, sinyal provider, maupun akses jalan dari Kecamatan Ponjong belum baik. Akibatnya pihak pengelola belum bisa promosi maupun membuka wisata secara cepat. "Saat ini kebanyakan dari mahasiswa atau pelajar. Ini memang wisata minat khusus, dan hanya orang-orang yang ingin tahu saja tentang Goa Song Gilap," katanya. Joko memaparkan, untuk rencana ke depan bagi wisatawan yang tidak bisa masuk ke dalam goa saat musim hujan, akan dibuka wisatawan umum yakni outbound, camping, untuk menikmati alam yang ada sambil memberi makan monyet ekor panjang, yang biasanya akan keluar saat diberi makanan. Pada Zaman Penjajahan Jepang, konon goa ini adalah tempat dimana pasukan Jepang mencari sumber air, bukti dengan adanya pendapat itu adalah dengan ditemukannya beberapa ruangan dan alat-alat yang digunakan oleh Jepang untuk menghidupkan pompa air, salah satu alat yang disebut adalah alat pembangkit listrik "Tenaga Surya". Alat pembangkit listrik jenis ini ditemukan oleh warga sekitar pada sekitar lebih dari 20 tahun silam, untuk keberadaan alat-alat tersebut kini masih dipertanyakan. Pembangkit listrik tenaga surya tersebut digunakan oleh orang-orang jepang guna mengaliri mesin pompa air yang kemudian sumber air diambil dari sungai bawah tanah yang ada dalam Goa Gilap Kenteng Ponjong Gunungkidul.

Doa dan Harapan saya, semoga suatu saat nanti kawasan tertinggal dan tidak terkenal ini akan menjadi salah satu Destinasi Pariwisata yang banyak digemari oleh seluruh masyarakat yang ada di Negara kita Indonesia, karena sikap sebagai salah satu warga yang baik adalah kita juga harus senantiasa memperhatikan alam disekitar kita, dan jika bisa kita juga harus ikut merawatnya.

Gambar tersebut saya ambil dari link berikut
SUMBER GAMBAR . Karena dengan kita ikut merawat berarti juga kita sudah melakukan ibadah, karena secara tidak langsung kita sudah menjaga ciptaan Tuhan alam semesta ini. Sekian Informasi dari saya, apabila ada penyampaian informasi, masih kurang tepat saya didalam menyebut nama benda, lokasi, dan lain sebagainya, saya meminta maaf kepada khalyak Umum yang sudah membaca Postingan saya ini. Saya sebagai Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Respati Yogyakarta, bertujuan untuk membagikan informasi yang sederhana ini agar menjadi perhatian dari Pemerintah bukan hanya setempat, akan tetapi seluruh Pemerintah yang ada di Negara kita tercinta ini INDONESIA, salam NKRI, Bersatu!.
Baca Juga
Referensi:
https://www.kenteng-ponjong.desa.id/first/artikel/113-WISATA-GOA-GILAP. https://travel.kompas.com/read/2019/08/06/081100827/yuk-menikmati- istana-ornamen-di-goa-song-gilap?page=all
Top
ReplyDelete